Mengulik Sejarah Labuan Bajo
source: pixabay.com |
Indonesia sangat terkenal dengan ribuan pulau karena memang negara kita adalah negara kepulauan. Ribuan pulau ini menyimpan keindahan yang kemudian menjadi daya pikat bagi wisatawan kita sendiri maupun wisatawan asal negara-negara asing. Salah satu pulau yang bahkan kini sedang nge-hits adalah Labuan Bajo begitu banyak turis asing ataupun lokal yang ingin melakukan trip Labuan Bajo. Penasaran kan awal mula atau sejarah Labuan Bajo hingga menjadi tempat wisata terfavorit?
Sejarah Labuan Bajo
Kawasan Indonesia bagian Timur, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, ada sebuah desa yang bernama Labuan Bajo. Desa ini adalah satu dari 19 desa yang masuk dalam area Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Kata ‘labuan’ sendiri berasal dari kata ‘labuhan’ yang artinya ‘tempat untuk berlabuh’ khususnya tempat untuk berlabuh bagi para pemilik kapal yang berasal dari Bajo, Bugis, Makasar. Sedang kata ‘ Bajo’ merujuk pada ‘orang yang berasal dari Daerah Bajo, Bugis, Makasar. Dengan demikian, Labuan Bajo adalah tempat berlabuh bagi orang Bajo yang memang saat itu berprofesi sebagai pelaut.
Karena memiliki pesona alam yang sangat eksotis, Labuan Bajo kemudian sangat terkenal terutama dari kalangan para wisatawan domestik dan bahkan wisatawan mancanegara. Ada banyak sekali atraksi wisata yang disuguhkan di Labuan Bajo ini. Sebut saja deretan objek wisata yang didominasi oleh bukit dan pantai, kuliner khas, adat dan budaya masyarakat lokal, Taman Nasional Komodo, hewan purbakala Komodo, dan masih banyak daya tarik lainnya.
Kilas Sejarah Labuan Bajo – Flores
Labuan Bajo memang tak bisa dipisahkan dengan Flores, pulau utamanya. Flores yang dahulunya bernama Cabo de Flores (nama pemberian dari penjajah Portugis) memiliki makna ‘tanjung bunga’. Nama ini pertama kali dicetuskan oleh S.M. Cabot, salah seorang petinggi penjajah Portugis yang dulu sempat menguasai Indonesia bagian Timur.
Tahun 1636, nama Flores secara resmi digunakan oleh Gubernur Jenderal Belanda, Hendrik Brouwer. Sedang nama asli Flores sendiri adalah Nusa Nipa yang artinya ‘pulau ular’. Dan banyak ahli antropologi yang mengatakan bahwa nama Nusa Nipa dinilai jauh lebuh cocok karena sangat terkait dengan aspek budaya dan bermakna sangat filosofis.
Keterkaitan dengan Suku Bajo
Suku Bajo sebenarnya suku bangsa yang hidupnya nomaden di laut. Suku ini aslinya berasal dari Kepulauan Sulu, Filipina. Suku ini sering melakukan migrasi antar-pulau bahkan sampai ke Sabah hingga ke penjuru dunia.
Suku Bajo yang telah tinggal dan hidup di Indonesia telah beradaptasi dengan sangat baik, termasuk beradaptasi secara budaya dan adat. Suku ini biasanya mendiami pesisir pantai yang ada di Indonesia, termasuk di Flores.
Suku Bajo terkenal sebagai suku yang sangat pandai berenang dan menyelam. Kemampuan menyelam mereka benar-benar ajaib; rata-rata dapat bertahan hingga 13 menit tanpa bantuan tabung oksigen.
Objek Wisata
Labuan Bajo dan objek wisata, dua bahasan yang tak akan ada habisnya. Ada banyak pilihan objek wisata Labuan Bajo yang bisa dikunjungi. Di kalangan wisatawan, ada beberpa yang sangat recommended. Misalnya saja Pulau Komodo, Pulau Seraya, Desa Adat Bena, Pulau Mangiatan, Manta Point, Pantai Goa Rangko, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pink Beach, dan masih ada objek wisata terkenal lainnya.
Masing-masing objek wisata di atas menyuguhkan daya tarik yang berbeda sehingga para wisatawan yang berkunjung tidak akan pernah bosan. Sebaliknya, ada kecenderungan bagi para wisatawan di sana untuk menambah lagi durasi liburan mereka agar dapat eksplor semua objek wisata di atas.
Bisa dibilang, Labuan Bajo adalah paket wisata terlengkap di mana para wisatawan dapat menjelahi berbagai jenis wisata yang memang tersedia di sana. Ingin diving di spot terbaik? Labuan Bajo punya Manta Point. Ingin nikmati pemandangan sunset terbaik? Labuan Bajo punya banyak spot dengan pemandangan sunset terbaik. Misal Pulau Sylvia.
Ingin jogging dengan pemandangan track indah di Pulau Rinca. Ingin tahu lebih detail soal adat, tradisi, dan budaya masyarakat lokal Labuan Bajo? Di sini ada beberapa desa wisata yang siap menyuguhkan adat, budaya masyarakat asli sana, termasuk rumh adat, tarian tradisional, dan bahkan kuliner khas orang sana.
Desa Wisata
Daya tarik lainnya yang menurut penulis sangat tertarik untuk mengulasnya secara khusus agar lebih detail adalah desa wisata di Labuan Bajo. Pemerintah setempat telah menjadikan beberapa desa di sana sebagai desa adat. Desa-desa pilihan ini memang secara kultural masih sangat kental dengan praktik adat, tradisi, dan budaya.
Kemudian, nuansa adat juga terlihat sangat kental dari rumah adat, kostum, kuliner, dan karya seni yang diperlihatkan di desa-desa pilihan ini. Ada 5 desa adat yang paling terkenal di Labuan Bajo. Kelima desa adat tersebut adalah Desa Wae Rebo, Desa Gurusina, Desa Bena, Desa Tololela, dan Desa Melo. Dan Desa Melo dan Desa Bena menjadi dua desa adat yang paling terkenal.