Prestasi dari 5 Pelatih Sepak Bola Terbaik Dunia
Pelatih Sepak Bola Terbaik – Menjelang akhir musim 2022/23, ada beberapa argumen baru-baru ini tentang para pemain dan manajer top. Sulit untuk mengukur apa yang merupakan musim yang sukses bagi seorang pelatih. Pep Guardiola sering dianggap sebagai pelatih terbaik di dunia, namun kesuksesannya terkait erat dengan jumlah uang yang dihabiskan Manchester City untuk pemain.
Pelatih Sepak Bola Terbaik Dunia
Sebagian besar tugas pelatih adalah memecahkan kesulitan yang tidak terduga. Keberhasilan skuad mereka akan ditentukan oleh seberapa berhasil mereka menahan kesulitan. Namun, memenangkan trofi umumnya adalah ukuran pelatih terbaik. Jadi, siapa sekarang yang pantas menyandang gelar pelatih terbaik di dunia? Inilah yang akan kampusbola ulas untuk Anda ketahui.
5. Antonio Conte
Antonio Conte adalah orang yang sulit untuk dihadapi, tetapi dia selalu menyelesaikan pekerjaannya. Conte, seorang ahli strategi berpengalaman, sering kali menantang peluang untuk menghasilkan hasil yang menakjubkan, membuktikan bakatnya sekali lagi dengan memimpin Inter Milan menjadi juara Serie A.
Dia membawa Juventus meraih tiga gelar Serie A berturut-turut, tim nasional Italia ke perempat final Piala Eropa 2016, dan Chelsea menjadi juara Liga Premier. Kemenangannya di Serie A bersama Inter Milan, di sisi lain, bisa dibilang sebagai salah satu pencapaian terbaiknya.
Nerazzurri asuhan Conte menghabiskan banyak uang di bawah bimbingannya, dan pelatih berusia 51 tahun itu berhasil. Conte, di sisi lain, meninggalkan klub segera setelah kemenangan, di tengah laporan bahwa ia tidak puas dengan kebijakan transfer Inter Milan.
4. Thomas Tuchel
Setelah menyingkirkan Frank Lampard di pertengahan musim dan menggantikannya dengan Thomas Tuchel, sulit untuk melihat bagaimana Chelsea bisa memenangkan Liga Champions. Banyak orang percaya bahwa dalam sepak bola, konsistensi sangat penting, dan pelatih harus didukung. Chelsea, di sisi lain, tampaknya dalam keadaan kacau.
Tuchel adalah pelatih brilian yang mengantarkan Paris Saint-Germain ke final Liga Champions. Tuchel pantas mendapatkan semua pujian yang dia dapatkan untuk kemenangan Liga Champions Chelsea. Pelatih asal Jerman itu menanamkan sikap positif dan disiplin yang sangat dibutuhkan para pemain Chelsea.
3. Juergen Klopp
Musim 2020/21 untuk Liverpool cukup mengkhawatirkan, tetapi mengingat situasinya, tim asuhan Jurgen Klopp tampil bagus untuk finis ketiga di Liga Premier. Masalah utama adalah cedera jangka panjang pada bek tengah Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Joel Matip.
Alhasil, Klopp menempatkan Nathaniel Phillips dan Rhys Williams di tengah pertahanan, meski minim pengalaman. Untuk waktu yang lama, tampaknya mustahil Liverpool akan finis di empat besar, tetapi tim asuhan Klopp melakukannya. Kecerdasan Klopp adalah salah satu berkahnya.
2. Roberto Mancini
Roberto Mancini telah melatih beberapa tim terbaik di Eropa. Tidak mengherankan jika Italia memenangkan Piala Eropa pada tahun 2020 di bawah bimbingannya. Hanya sedikit orang yang menganggap Italia sebagai favorit untuk memenangkan Piala Dunia. Pelatihan Mancini, di sisi lain, banyak dipuji sepanjang turnamen. Gaya permainan ofensif timnya sering membuat lawan terpesona.
Banyak yang melihat kesejajaran antara Italia asuhan Mancini dan klub-klub yang pernah dipimpinnya. Mancini membawa Manchester City meraih kemenangan liga pertama mereka dalam 44 tahun, dan dia memenangkan tiga gelar Serie A berturut-turut bersama Inter Milan. Sebelum dimulainya Piala Eropa 2020, pelatih berusia 56 tahun itu menandatangani kontrak baru dengan tim nasional Italia.
1. Pep Guardiola
Manchester City asuhan Pep Guardiola, dipimpin oleh salah satu manajer terhebat sepanjang masa, tidak diragukan lagi adalah tim terbaik di Eropa musim lalu. Tim Guardiola memenangkan Liga Premier dan Piala Liga, tetapi kalah di final Liga Champions melawan Chelsea. Pembalap Spanyol itu pantas mendapat pujian karena memimpin Manchester City meraih kejayaan liga menyusul awal musim yang tersandung.
Manchester City adalah tim yang sangat bagus di paruh kedua musim lalu. Tujuan utamanya, tentu saja, adalah memenangkan Liga Champions. Guardiola hampir menyelesaikan kesepakatan, dan City akan menjadi klub yang sulit dikalahkan jika mereka menambahkan Harry Kane dan Jack Grealish musim panas ini.
Secara alami, setiap pelatih memiliki pendekatan uniknya sendiri terhadap permainan. Memenangkan piala, di sisi lain, membedakan setiap pelatih.
Baca Juga: Cara Menarik Uang di Snack Video Via Dompet Digital